Senja, Lautan Dan Diriku

Lautan berpendar cerah

Langit pun memerah

 

Senja ‘tlah datang

Burung camar kembali ke sarang

Suasana terasa sunyi lengang

 

Laut kehilangan kebiruan

Ombak terus bersuara

Saling berlomba

‘Tuk mencari peraduan

 

Segera kupacu langkah

Karena diri ini pun takmau kalah

Kembali penuhi panggilan Tuhan

Mohon petunjuk serta ampunan

 

*Dimuat di majalah Kuntum Edisi 337, Feb 2013

Ketika Waktu Berseru

Di sini kumenghitung diri
Berapa banyak waktu yang telah dilalui
Hari, bulan, dan tahun berganti

Apa yang tersisa kini
Adakah jejak suci yang bisa diteladani
Adakah kebahagiaan yang sudah dibagi
Bersama orang-orang yang dikasihi

Mataku mulai berembun
Seiring melodi hujan yang mulai mengalun
Berharap kesalahan yang telah terhimpun
Bermuara pada Tuhan Maha Pengampun

Sudahlah semua sudah berlalu
Detik ini kumulai hidup yang baru
Dengan semangat yang terus kupacu
Berazam hari ini lebih baik dari yang dulu

Selalu Bersama

mengejar bayanganBerlari mengejar bayangan
Terduduk lemas terpaku
Terhempas dalam rasa kecewa
Yang terlihat tidaklah nyata
Sekejap mata sirna

Harapan yang terus memburu
Membuat semangat kembali menggebu
Yakin Dia selalu bersamaku

Mendengarkan setiap permohonan
Menyaksikan setiap jerih payah
Menguatkan setiap gerak langkah
Hingga membuat bayangan jadi nyata

Demi Wajah-Wajah Lucu

bocah-bocah

Wajah itu mengingatkan ku sesuatu
yang ingin aku bagi denganmu
Tentang harapanku pada dirinya

Aku ingin dia rasa kasihku
Aku ingin dia tahu maksudku
Karena aku lakukan semua
yang terbaik untuknya

Wahai wajah-wajah lucu
yang warnai hidupku
Kau masih lugu dan belum tahu
Dunia mengejar untuk menggodamu
Maka dengarkan aku…

1012 untuk murid-muridku, I love u